Pada kesempatan kali ini saya akan
membahas tentang membangun rumah sehat dengan tinjauan pada sirkulasi
udara (penghawaan) dan pencahayaan alami pada ruangan-ruangan didalam
rumah tersebut.
Sirkulasi Udara (Penghawaan)
Sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tinggal
biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan
diwilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan
udara, sementara untuk ruangan yang posisinya ditengah bangunan bisa
menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran
penangkap angin atau menara penangkap angin. Untuk membuat udara bisa
mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang
dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu
udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju
vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada
bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara ,
mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan.
Bentuk ventilasi udara yang biasa
digunakan adalah jendela konvensional dengan daun jendela dari kaca atau
panel kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari. Kemudian ada pula
jendela bouvenlicht, yaitu jendela dengan 2 bilah kaca yang memiliki
celah diantara keduanya yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Bouvenlicht biasanya dipasang pada kamar mandi atau toilet. Ada pula
jenis jendela kaca nako dengan bilah-bilah kaca yang bisa dibuka tutup.
Selain itu, juga bisa dibuat ventilasi udara berbentuk lubang kisi-kisi
angin dengan susunan horizontal pada dinding bangunan. Metode untuk
membuat lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang
dinding, kusen kayu dengan kisi-kisi arah horizontal , ataupun
menggunakan rooster dari bahan beton, metal, aluminium atau kayu.
Sistem yang paling baik digunakan untuk
merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang alami adalah dengan
sistem ventilasi silang (cross ventilation),
pada sistem ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian rupa
agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik
ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan adanya perbedaan
tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara tidak akan
‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan
panas. Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman yang
disertai void di dalam rumah, taman dan void didalam rumah akan membantu
proses sirkulasi udara ditengah-tengah ruangan didalam rumah yang
berjarak lumayan jauh dari bidang dinding.
Jika penggunaan ventilasi udara
dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif yaitu
metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhauster (exhaust fan
dibagian dinding atau blower dibagian atap) yang secara aktif dengan
bantuan energi listrik akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari
dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar dari
luar melalui lubang ventilasi.
Bila rumah anda berada didaerah
perkotaan dan kondisi di rumah anda memang benar-benar tidak
memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami (faktur polusi,
kepadatan atau tingkat kerapatan bangunan yang tinggi), anda dapat
menggunakan sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC). Tentu
harus direncankan dengan jelas berapa kapasitas dan jumlah Air
Conditioner yang akan dipergunakan. Berikut adalah cara yang dapat anda
gunakan untuk menghitung kebutuhan AC dalam sebuah ruangan:
Misalkan ukuran ruangan 3m x 4m.
Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan
Luas ruangan = 4m x 3m = 12 m²
Luas ruangan = 4m x 3m = 12 m²
Koefisien BTU (British Thermal Unit) » 500 BTU untuk 1 m² luas ruangan
Kapasitas AC = Luas Ruangan x Koefisien BTU
Kapasitas AC = 12 m² x 500 BTU
Kapasitas AC = 6000 BTU
Kapasitas AC = 12 m² x 500 BTU
Kapasitas AC = 6000 BTU
Kapasitas standar AC yang tersedia dipasaran, diantaranya adalah:
- AC kapasitas ½ PK setara dengan 5000 BTU
- AC kapasitas ¾ PK setara dengan 7000 BTU
- AC kapasitas 1,0 PK setara dengan 9000 BTU
- AC kapasitas ¾ PK setara dengan 7000 BTU
- AC kapasitas 1,0 PK setara dengan 9000 BTU
Maka ruangan dengan luas 12 m² membutuhkan AC dengan kapasitas 6000 BTU » Pakai AC ¾ PK
Karena luas ruangan (L) = 12 m² dan
kapasitas AC yang dibutuhkan sebesar 6000 BTU, sebaiknya kita membeli AC
¾ PK. Tidak perlu menggunakan AC 1 PK karena akan terjadi pemborosan
daya, jangan juga memasang AC ½ PK, karena kinerja AC kurang cukup untuk
mendinginkan ruangan.
Pencahayaan
Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami.
Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu
menyalakan lampu di siang hari. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal
di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain
sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk
membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Cahaya alami (yang
berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan
ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.
Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya
dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan
besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya
matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas.
Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya
matahari langsung dan menjaga ventilasi jendela dari tempias ketika
musim hujan.
Jendela kaca adalah salah satu elemen
bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam
rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak
memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh
tembok rumah tetangga anda. Cara lain ialah dengan menggunakan skylight
atau atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap
carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca ataupun
glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan,
sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur yang yang banyak
diaplikasikan pada desain rumah-rumah modern saat ini.
Perencanaan Dan Pengaturan Ruangan Berdasarkan Arah Sinar Matahari
Kita semua tentu mengerti bahwa matahari
bergerak dari timur ke barat selama 12 jam setiap hari. Sinarnya yang
melimpah itu dapat membawa banyak manfaat bagi manusia, termasuk pada
rumah. Tapi jika tidak ditangani dan dimanfaatkan dengan benar, sinar
matahari justru akan menimbulkan ketidaknyamanan karena berpotensi
meningkatkan suhu didalam ruangan. Untuk itu ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk menentukan posisi ruang dan bukaan-bukaan
berdasarkan arah sinar matahari.
a. Ruang Tidur
Agar sinar matahari pagi dapat masuk ke
ruang ini, letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut.
Sinar yang masuk membuat anda tidak malas bangun pagi. Selain itu, sisi
ini tidak menerima panas sore hari sehingga nyaman jika digunakan untuk
beristirahat.
b. Ruang Keluarga, Rg Tamu, dan Rg Makan
Ruang bersama sebaiknya berada disisi
barat laut atau barat daya. Pada posisi ini ruang akan mendapatkan
penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi panas pada sisi
barat, perlu adanya pengolahan khusus misalnya pemakaian material
peredam panas atau pemakaian kisi-kisi angin.
c. Kamar Mandi
Biasanya kamar mandi adalah area yang
tingkat kelembaban-nya tinggi, maka area ini paling baik jika mendapat
sinar matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat atau
timur.
d. Dapur
Dapur dengan peralatan memasaknya
berpotensi menjadi ruang bersuhu tinggi, maka pilihan terbaik adalah
pada sisi utara atau selatan.
e. Ruang Penunjang/ Servis
Ruang ini memang menjadi prioritas kedua
setelah ruang-ruang utama telah terlebih dulu ditempatkan. Sisi barat
yang kurang nyaman bagi manusia-karena terlalu panas-menjadi tempat
ideal untuk ruang cuci dan jemur, agar tidak lembab dan cucian cepat
kering.
f. Bukaan-bukaan
Secara umum, bukaan seperti pintu atau
jendela sebaiknya berada di sebelah utara atau selatan karena tidak
terpapar sinar matahari secara langsung. Jika terpaksa bukaan pintu dan
jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka dapat ‘diakali’
dengan meng-install tirai (shade atau blind) pada bukaan pintu atau
jendela yang materialnya dominan kaca. Sehingga intensitas cahaya
matahari yang masuk kedalam rumah atau ruangan dapat diatur sedemikian
rupa.
Demikianlah artikel tentang perencanaan bangunan rumah sehat
kali ini, pada artikel berikutnya saya akan menulis tentang perencanaan
rumah tinggal yang sehat dari sisi desain tata letak (lay out) dan
sanitasi.
Sumber: architectaria.comApakah anda ingin mempunyai tempat kayak gini..? tunggu apa lagi, hubungi kami segera ...
Contact Art Indah Jaya
Art Ch. : simp : 081 380 059 611
im3 : 081 814 313 940
Office :- Jl. KembanganKel Kembangan Utara RT.08/ RW. 02 No. 101JAKARTA BARAT
Email :mochammadchamdillah@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar